Johan Cruyff, sering disebut sebagai penemu total football, menyatakan rasa tidak senangnya atas cara Chelsea bermain di final Liga Champions melawan Bayern Munich. Cruyff memang anti terhadap tim atau pelatih yang lebih suka bermain bertahan.
Cruyff sebelumnya juga tak ragu mengkritik timnas Belanda saat kalah dari Spanyol di final Piala Dunia Afrika Selatan lalu. Menurut Cruyff, pelatih Belanda Bert Van Marwijk telah meninggalkan tradisi dengan bermain bertahan.
Di final Piala Dunia itu, Spanyol di bawah pimpinan Vicente Del Bosque memang tampil menyerang ala Barcelona. Kebetulan, sekitar 50 persen pemain Spanyol waktu itu memang berasal dari Blaugrana.
Kini, kemarahan Cruyff diarahkan kepada juara baru Liga Champions, Chelsea. Bayern Munich menguasai nyaris seluruh jalannya pertandingan tapi selalu gagal menembus pertahanan kokoh The Blues.
"Kemenangan Chelsea di final Liga Champions adalah kekalahan bagi sepakbola yang 'pantas'. Buat saya, lebih baik kalah daripada harus bermain dengan cara seperti itu," ucap legenda berusia 65 tahun ini.
Chelsea sebelumnya juga mendapatkan kritikan serupa saat di babak semifinal melawan Barcelona FC. Namun ada juga pihak yang mengatakan bahwa sisi terkuat Chelsea memang berada di pertahanan, jadi The Blues tak perlu malu untuk menyuguhkan permainan terkuat mereka.