Setelah berhasil menggenggam gelar juara Liga Premier pekan lalu, Pablo Zabaleta mengakui jika kini Manchester City harus mengarahkan tujuannya untuk menaklukkan Eropa.
Bek asal Argentina itu mencetak gol pembuka dalam kemenangan dramatis City 3-2 atas QPR di laga terakhir musim akhir pekan lalu dan mencuri gelar juara dari sang tetangga, Manchester United di menit akhir.
Musim lalu City sudah terlempar dari fase grup Liga Champions dan Zabaleta paham betul jika mereka harus berbenah musim depan jika mereka ingin menunjukkan jati diri sebagai kekuatan besar di jagad sepak bola.
"Kerja kerasnya dimulai sekarang. Kami harus mencoba meraih sukses yang lebih jauh dan memenangi lebih banyak gelar. Kami sudah gagal di Liga Champions dan harus tampil lebih baik di sana," paparnya.
Zabaleta juga mengaku paham betul bagaimana emosionalnya perasaan para pendukung City saat mereka hampir membuang peluang juara di laga terakhir.
"Bagaimana kami melalui dan menjuarai liga adalah sesuatu yang luar biasa, para pemain di lapangan tahu peluang kami menjuarai liga mulai terbang, namun saya pikir orang yang paling menderita adalah para fans City di tribun dan mereka yang menyaksikan dari rumah," imbuhnya.
"Untuk para pendukung kami, 44 tahun adalah waktu yang lama tanpa gelar penting. Pada akhirnya lima menit terakhir itu memang dimaksudkan untuk membuat sejarah, itu menjadi hari terakhir yang paling baik dalam 20 tahun sejarah Liga Premie